Rivalitas hanya 90 menit


















persaingan di sepakbola selalu saja terjadi dan sangat menarik untuk di saksikan di saat kedua tim sama-sama ingin menang dan pasti laga tersebut akan berlangsung panas karena kedua tim tidak ingin mengalami kekalahan apalagi dalam pertanding big match atau derby. konflik dan perseteruan antar pemain di dalam lapangan pasti selalu terjadi bahkan di luar lapangan para suporter juga ikut panas karena ada gengsi yang tinggi di dalam pertandingan tersebut jika tim mereka kalah maka rasa malu yang besar harus mereka terima belum lagi cacian dan ejekan dari suporter lawan.

rivalitas dalam sepakbola dapat di artikan sebagai persaingan antara kedua tim sepakbola biasanya kata rivalitas mengacu pada kedua klub atau tim yang berlaga dalam sebuah pertandingan besar baik itu derby satu kota contohnya manchester united vs manchester city,ac milan vs inter milan ataupun klub yang memiliki sejarah rival sejak dahulu seperti el clasico antara real madrid vs barcelona mereka tak hanya ingin kemenangan tapi mereka juga mempertahankan gengsi klub tersebut tak heran para pemain pun rela bermain habis-habisan demi gengsi yang mereka tanggung.

tapi kata rivalitas itu hanya ada dalam lapangan di luar lapangan para pemain antara klub rival tetap bersahabat tidak ada lagi persaingan atau pun rivalitas di luar lapangan semuanya akan kembali dingin seperti biasa.

konteks rivalitas selalu di salah artikan oleh para suporter mereka tidak menganggap rivalitas hanya 90 menit di dalam lapangan mereka menganggap rivalitas itu abadi bahkan di luar lapangan sekalipun mereka membenci apapun yang berhubungan dengan klub rival terutama suporter klub rival.

peran suporter hanya lah memberi dukungan bagi klub yang bertanding di dalam stadion suporter boleh memberi tekanan kepada klub lawan agar permainannya tidak berkembang tapi jangan sampai menyakiti atau menyerang pemain klub lawan dan jangan sampai mengancam atau pun rasis ke pemain lawan itu tidak di perbolehkan oleh fifa tapi masih ada saja suporter yang membenci pemain dari klub rival bahkan mereka mengancam dan bersikap rasis ke pemain rival.

mereka selalu menganggap bahwa semua yang berhubungan dengan rival nya itu adalah musuh bentrok antar suporter selalu terjadi saat pertandingan yang memiliki rivalitas tinggi tak sedikit pula yang mengakibatkan ada nya korban jiwa sehingga dendam itu terus merambat ke konflik yang lebih serius

 bahkan di liga uruguay klub yang saat itu bertanding antara penarol melawan nacional rivalitas kedua klub memang dikenal sangat tinggi pada 2016 terjadi penembakan oleh suporter nacional yang mengakibatkan suporter penarol tewas dan di liga turki juga terjadi penikaman terhadap suporter fenerbahce oleh suporter galatasaray.

di indonesia sendiri aroma rivalitas klub sepakbola juga sering terjadi beberapa pertandingan yang dianggap memiliki rivalitas tinggi antara lain persib vs persija dan persebaya vs arema jika pertandingan tersebut berlangsung maka yang jadi perhatian tak hanya di dalam lapangan tapi juga di luar lapangan suporter dari klub-klub tersebut terkenal dengan fanatisme dan loyalitas yang sangat tinggi terhadap klubnya aroma permusuhan antara suporter-suporter tersebut menjadikan mereka sangat di kenal se antero nusantara terutama permusuhan antara suporter persib dan persija ini sudah berlangsung sangat lama sudah banyak korban jiwa yang berjatuhan setiap pertandingan persija dan persib.

  selalu saja ada korban baik itu dari pihak suporter persib atau pun dari pihak suporter persija,terbaru salah satu suporter persija tewas di keroyok suporter persib saat pertandingan persib vs persija di bandung.

rivalitas sepakbola yang mengakibatkan kematian semakin sering terjadi bahkan sudah mendarah daging dan turun temurun rasa benci terhadap suporter rival diturunkan oleh suporter senior ke junior sehingga tidak akan pernah berakhir rasa dendam terus membara nyawa bayar nyawa sepertinya sudah jadi tradisi bagi para suporter sepakbola.Sampai kapan ini terjadi??sampai kapan banyak yang tewas karena sepakbola??seakan sepakbola sangat menakutkan dan menjadi kambing hitamnya.

Akibat dari fanatisme yang berlebihan dan rivalitas yang terlampau batas perlukah kata rivalitas di hilangkan dari dunia sepakbola agar sepakbola kembali menjadi hiburan yang aman bagi semua orang tanpa ada saling menyerang dan membunuh.

gengsi yang tinggi dan dendam masa lalu yang sulit dilupakan seperti nya jadi penyebab rivalitas buta itu tak akan pernah berakhir,gengsi yang tinggi seharusnya hanya ada dalam lapangan di luar lapangan harus lupakan semua itu dendam masa lalu itu sudah berlalu karena sudah terjadi seharusnya kita kubur hal-hal buruk  yang sudah terjadi di dunia sepakbola agar generasi muda anak cucu kita dapat menikmati indahnya sepakbola tanpa ada kekerasan dan mereka tidak menjadi korban dari rivalitas buta yang di turunkan oleh orang tuanya

karena akan menjadi sebuah ironis jika antara rakyat satu negara indonesia bertengkar terpecah belah karena masalah sepakbola..semoga saja tidak terjadi..akan indah rasanya duduk berdampingan dalam tribun walau beda kebanggaan tapi kita sama-sama sedang menikmati indahnya sepakbola.biarlah rivalitas itu terjadi hanya dalam lapangan antara klub yang bertanding jadikan lah sepakbola sebagai ajang hiburan bukan sebagai ajang saling bunuh
 RIVALITAS ITU HANYA 90 MENIT SELEBIHNYA KITA SAUDARA ✌damai itu indah✌

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

1 Response to "Rivalitas hanya 90 menit"